Senin, 22 Mei 2017

Kegiatan Pengabdian di Desa Sumber Sari




Hari jumat lalu tanggal 19 mei  hingga minggu 21 mei 2017 kami anggota kelas AE Perekonomian Indonesia FEB UB yang diampu oleh dosen kami, Ibu Yenny Kornitasari, SE,. ME melaksanakan kegiatan pengabdian desa. Kagiatan ini kami laksanakan di lingkungan UB Forest yaitu di Desa Sumber Sari Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Konsep dari kegiatan pengabdian tersebut ialah dengan membagi anggota kelas menjadi 11 kelompok dan tiap kelompok beranggotakan 3 orang. Dari kelompok – kelompok tersebut disebar ke beberapa rumah warga untuk membantu setiap aktivitas yang dilakukan oleh pemilik rumah tersebut. Kegiatan pengabdian dimulai dari keberangkatan ke Desa Sumber Sari pada Jumat sore dan mulai melakukan plotting ke rumah setelah sholat isya’ berjamaah.

Sabtu pagi kami mulai mengikuti setiap aktivitas yang dilakukan oleh pemilik rumah yang kami tinggali. Kegiatan disana beragam, mulai dari memasak, berladang, ternak, dan berdagang. Kebetulan kami menempati rumah milik Bapak Mugi dan Ibu Nur dan satu anak perempuan mereka bernama Mila yang duduk di kelas 5 SD. Pak Mugi dipercaya oleh pengelola UB Forest untuk bertanggung jawab mengawasi kegiatan di kebun kopi yang dikelola UB di Desa Sumber Wangi. Sehingga Pak Mugi lebih banyak berada di luar rumah untuk berkeliling dengan menggunakan motor yang dipinjami oleh pihak UB Forest untuk menunjang pekerjaan beliau. Namun Pak Mugi juga memiliki 10 ekor kambing dan beberapa ayam yang dipelihara di belakang rumah sehingga juga harus mencari rumput untuk pakan kambing – kambingnya. Sedangkan istri Pak Mugi, Bu Nur tidak bekerja dan seharai – harinya di rumah untuk mengurus pekerjaan rumah.

Di sana kami membantu Bu Nur melakukan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, menyapu, mencuci, dan memberi makan kambing. Selain itu kami juga membantu memasak tumpeng untuk acara kami pada Sabtu malam yaitu ramah tamah di mushola desa setempat. Acara tersebut bertujuan untuk mempererat tali silaturahim antara kami dengan warga Desa Sumber Sari. Yang sangat terlihat dari aktivitas warga di sana adalah sifat kegotong royongan. Hal itu terlihat dari adanya salah satu warga di sana yang memiliki hajat syukuran dalam rangka lulusan TK anaknya. Sejak pagi para ibu di desa tersebut sudah berkumpul di rumah keluarga yang memiliki hajat untuk membantu memasak nasi kuning. Sangat terlihat bagaimana kerukunan antar warga di sana yang jarang ditemukan di wilayah perkotaan. Bahkan ketika makanan atau bahan makanan salah satu dari Ibu di sana habis, mereka juga saling berbagi satu sama lain.

Kegiatan kami berakhir pada Minggu siang 21 Mei yang diawali dengan melakukan kerja bakti untuk membersihkan daerah jalan dan mushola di Desa Sumber Sari dan kami akhiri dengan pembagian sembako ke seluruh rumah yang ada di desa tersebut. Walaupun hanya 2 malam, kami sudah merasa dekat dengan warga di sana karena keramahan dan sifat welcome mereka kepada kami. Bahkan ketika saya berpamitan kepada Bu Nur, beliau sempat menangis dan mencoba menahan kami untuk kembali ke UB. Pada intinya, kerukunan lah yang membuat kehidupan di Desa Sumber Sari ini menjadi lebih berarti yang tidak dapat kita temui jika kita tinggal di wilayah perkotaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar