Minggu, 05 Maret 2017

ASUMSI MAKRO TAHUN 2017






 
   www.kemenkeu.go.id/apbn2017        http://beritasatu.tv
 
Pada tahun 2017, kinerja perekonomian nasional diperkirakan meningkat. Terlihat asumsi yang bersumber dari Kementrian Keuangan  bahwa diperkirakan ekonomi tumbuh sebesar 5,1 persen. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen termasuk realistis, namun perlu diperhatikan darimana asal angka tersebut. Jika berasal dari sector investasi, maka akan berdampak cukup bagus yaitu terhadap sisi pengangguran. Pertumbuhan perekonomian Indonesia dan stabilitas keuangan yang meningkat  harus diiringi dengan kewaspadaan terhadap risiko yang dapat terjadi baik internal maupun eksternal. Risiko yang berasal dari eksternal ialah ketidak pastian arahan kebijakan Amerika Serikat dan rencana kenaikan suku bunga The Fed pasca terpilihnya presiden baru Donald Trump. Keadaan tersebut dapat memberi  tekanan pada arus modal dan nilai tukar di Indonesia. Sementara dari sisi internal, risiko yang perlu diperhatikan ialah masih adanya potensi kenaikan inflasi melebihi 4 persen yang telah diperkirakan oleh pemerintah, karena kita tahu bahwa sedang dicanangkan pengurangan subsidi listrik atau kenaikan TDL (Tarif Dasar Listrik) oleh pemerintah khususnya pada 900 Volt dan rencana penerapan BBM satu harga. Hal itu menjadi tugas tersendiri bagi pemerintah untuk menjaga tingkat inflasi agar tetap pada kisaran yang telah ditetapkan yaitu ± 4 persen. Perkiraan inflasi pada tahun 2017 tidak terlalu banyak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya, yaitu tetap 4%.



Sedangkan tingkat suku bunga SPN 3 Bulan diperkirakan 5,3 persen. Angka tersebut turun jika dibandingkan dengan tahun lalu yaitu 5,5 persen. Prediksi ini dipengaruhi oleh kondisi ekonomi internal maupun eksternal. Pertama, factor eksternal meliputi aliran modal masuk melalui penanaman modal asing dan suku bunga bank sentral AS. Suku bunga SPN 3 bulan diperkirakan akan berpotensi mendapat tekanan dari dampak kenaikan suku bunga The Fed fund rate (FFR) di Amerika Serikat. Dari sisi domestik, salah satu faktor yang berpotensi memengaruhi pergerakan suku bunga SPN adalah laju inflasi yang diperkirakan berada pada tingkat yang cukup stabil. Sedangkan factor internal yang paling mempengaruhi SPN 3 Bulan yaitu BI rate dan ekspektasi inflasi. Sehingga factor-faktor tersebut dengan sendirinya akan membuat suku bunga SPN 3 Bulan naik turun susuai dengan kondisi pasar menurut teori klasik.

Jika Donald Trump sangat proteksionis, maka akan memengaruhi kinerja dari ekspor Indonesia karena Amerika menjadi salah satu negara tujuan utama ekspor Indonesia (efek langsung). Selain itu ketika Amerika melakukan proteksi pada impornya, misalkan impor hasil pengolahan batu bara dari Cina yang pada awalnya Cina juga mengimpor bahan mentah batu bara dari Indonesia, itu secara tidak langsung juga akan mengurangi demand batu bara mentah Indonesia (efek tidak langsung). Keadaan ini akan memberikan dampak pada nilai tukar rupiah dari 13.000/dolar naik ke level 13.800 per dolar lebih tinggi dari yang diperkirakan tahun ini dikisaran Rp 13.300/US$.

Asumsi rata-rata harga minyak mentah Indonesia diperkirakan sebesar 45 US$/barel. Haarga minyak akan berpengaruh pada perekonomian Indonesia, karena seperti yang kita tahu jika harga BBM naik akan berpengaruh terhadap sector riil karena adanya inflasi. Tetapi jika dilihat dari sisi penerimaan pemerintah, kenaikan harga minyak di atas asumsi akan sedikit menambah penerimaan pemerintah dari segi revenue maupun pajak migas. Lifting minyak dan gas bumi pada tahun 2017 diasumsikan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Hal tersebut disebabkan oleh penurunan produksi minyak bumi yang rata-rata tingkat penurunan produksi alami (natural declining rate). Karena sebagian besar sumur-sumur yang beroperasi saat ini adalah sumur tua, sementara kegiatan investasi di sektor migas masih rendah akibat tingginya biaya eksplorasi. Perubahan harga minyak yang signifikan akan berpengaruh terhadap lifting minyak dunia.

Jika dilihat dari kebijakan pemerintah, focus pembangunan pada 2017 ialah pada infrastruktur. Semua sector perekonomian harus melakukan penyesuaian agar tetap tumbuh maksimal di tengah ketidak pastian ekonomi global. Tetapi bukan hanya pemerintah, swasta juga memiliki peranan yang cukup penting. Untuk mencapai Indonesia yang adil dan makmur, maka  4 hal yang perlu diperhatikan:

1.      Kebijakan ekonomi yang tepat sasaran, efektif, dan memiliki multiplier/efek pengganda

2.      Lembaga pemerintahan yang bersih dan transparan

3.      Keterbukaan dari suatu negara, mau menerima keberagaman

4.      Kualitas sumber daya manusia, karena menentukan keberhasilan suatu negara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar