Bonus
demograf adalah masa di mana angka beban ketergantungan antara penduduk usia
produktif dengan penduduk usia tidak produktif mengalami penurunan. Dengan arti
kata setiap penduduk usia kerja menanggung sedikit penduduk usia tidak
produktif. Untuk mendapatkan bonus demografi tersebut, maka kualitas SDM harus
ditingkatlkan secara maksimal melalui pendidikan, pelayanan kesehatan dan
penyediaan lapangan pekerjaan. Berdasarkan data poyeksi penduduk, bonus
demografi di Indonesia diperkirakan terjadi pada rentan waktu tahun 2020 sampai
tahun 2035. Kemudian Indonesia akan menghadapi peningkatan pesat pada kelompok
penduduk usia lanjut (65+), sehingga meningkatkan kembali rasio ketergantungan.
Tetapi bonus demografi tidak hanya memberikan manfaat saja, tetapi juga
terdapat dampak negatif yang dapat menjadi bencana bagi Indonesia.
Bonus
demografi tentu saja dapat membawa keuntungan bagi Indonesia ketika penduduk Indonesia
memanfaatkan peluang ini dengan sebaik – baiknya. Jika penduduk usia produktif
sadar sejak awal dan berusaha menyiapkan diri sebaik mungkin pada masa
produktifnya, misalnya dengan menyiapkan investasi untuk masa pensiun dan melakukan
akumulasi asset maupu tabungan. Bonus demografi akan menjadi pilar peningkatan
produktifitas suatu negara dan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi melalui pemanfaatan
SDM yang produktif ketika penduduk usia produktif tersebut mampu menghasilkan
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi mereka dan memiliki tabungan yang
dapat dimobilisasi menjadi investasi.
Namun
sebaliknya, bonus demografi juga dapat mendatangkan “bencana” demografi ketika
penduduk usia produktif tersebut tidak memiliki pendidikan yang memadai dan
tidak memperoleh ketrampilan yang cukup. Ketika hal ini terjadi, maka penduduk
usia produktif akan menjadi pengangguran dan akan menghambat laju pertumbuhan
perkonomian. Ketika penduduk usia produktif yang jumlahnya besar tidak terserap
oleh lapangan pekerjaan yang tersedia dalam sebuah perekonomian, maka akan
menjadi beban ekonomi karena penduduk usia produktif yang tidak memiliki
pendapatan akan tetap menjadi beban bagi penduduk yang bekerja dan akan memicu
terjadinya angka pengangguran yang tinggi.
Penduduk
usia produktif terutama mereka yang berusia muda harus terus menerus didorong
untuk memahami potensi yang dimilikinya. Mereka juga perlu selalu diingatkan
dan dimotivasi untuk meningkatkan kapasitas serta kompetensi dirinya. Diharapkan
penduduk usia produktif nanti mampu berkreasi dan mampu bersaing baik di level
lokal, regional, maupun global. Dorongan tersebut akan berjalan lebih efektif
apabila penduduk memiliki pengetahuan dan pemahaman yang memadai tentang bonus
demografi. Oleh karena itu, sosialisasi tentang bonus demografi khususnya
kepada penduduk usia produktif sangat diperlukan.
Ada
beberapa hal yang dapat mendorong tercapainya bonus demografi dapat
dimaksimalkan, diantaranya yaitu (1) peningkatan kualitas penduduk melalui
pendidikan dan kesehatan. Angka partisipasi sekolah harus terus ditingkatkan
agar kualitas pendidikan di Indonesia dapat meningkat. (2) tersedianya lapangan
kerja yang berkualitas, (3) meningkatkan tabungan keluarga, (4) terus
menggiatkan program KB agar jumlah penduduk dapat terkendali, dan (5)
meningkatkan perempuan yang masuk dalam pasar kerja.
Saat
ini tinggal kita sebagai mahasiswa dan kelompok penduduk usia produktif untuk
memilih bonus atau bencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar